Kesehatan reproduksi kali ini akan membahas mengenai serba
serbi sperma. Bagus tidaknya sperma sangat tergantung pada faktor seperti
kualitas, kuantitas dan gerakannya. Faktor-faktor ini dapat di ketahui melalui
pemeriksaan laboratorium. Kesehatan reproduksi pada kuantitas dapat di ketahui dengan cara jika jumlah sperma
yang di hasilkan lebih dari 15 juta per mililiter air mani, maka dapat di
masukkan dalam kategori subur. Dari segi kualitas dapt di ketahui dengan cara
jika sel sperma mempunyai bentuk oval dan ekor yang panjang dan mampu
memudahkan sperma untuk bergerak maju. Pada sisi gerakan dapat di artikan yaitu
beberapa kumpulan sel-sel yang bergerak dengan sangat lincah melalui leher
rahim dan saluran tuba. Menurut bahasa medisnya lebih di kenal dengan istilah
motilitas. Sistem kesehatan reproduksi
dapat di katakan subur jika sperma memenuhi faktor-faktor tersebut.
![]() |
Macam-macam sperma |
Sistem kesehatan reproduksi akan dapat menghasilkan sel sperma yang sehat
melakukan beberapa pola hidup yang sehat seperti memilih makanan yang sehat,
menjaga berat badan agar tetap idela, tidak mudah stress dan menjaga pola olahraga
secara teratur. Sel sperma di dalam tubuh dapat hidup hingga 5 hari dan hanya
sel sperma yang sehat saja yang bisa mencapai dan membuahi sel telur dan dapat
berkembang menjdai janin yang sehat dan kuat. Kualitas kesuburan pria mulai
akan menurun saat berusia sekitar 40 tahun, sedang pada wanita akan mengalami
penurunan di usia 35 tahun. Menurut penelitian kesuburan pria mencapai
puncaknya pada usia antara 30 hingga 35 tahun. Penurunan kualitas tersebut di
pengaruhi oleh rendahnya produksi hormon reproduksi di dalam tubuh.
Sperma dapat di kategorikan rendah jika
kurang dari standar normal yaitu 15 juta ekor per mililiter air mani. Jumlah
sperma yang rendah atau kurang memenuhi standar menurut istilah medisnya di
kenal dengan oligospermia atau oligozoospermia. Apabila seseorang tidak
memiliki sistem kesehatan reproduksi
dan membuat tidak mampu menghasilkan sel tersebut di atas, menurut bahas
medisnya di sebut dengan istilah azoospermia, namun jika jumlah sperma yang di
produksi normal di sebut dengan istilah normozoospermia.
Dalam Kesehatan reproduksi sperma yang
memiliki gerak gesit atau normal di sebut dengan normozoospermia dan jika
geraknya kurang gesit di kenal dengan istilah asthenozoozpermia. Apabila bentuk
dari sperma tersebut kurang bagus secara medis di kenal dengan terazoospermia
dan jika jumlah, gerak, bentuk kurang berarti pasin ini menderita
oligoasthenoteratozoospermia.
0 comments:
Post a Comment