Home » » Kehamilan tanpa sperma

Kehamilan tanpa sperma

Sistem kesehatan reproduksi dengan adanya teknologi yang semakin canggih membuat semuanya menjadi lebih mudah. Salah satu tim dari Australia akhir-akhir ini sudah menemukan sebuah metode yang cukup menarik yaitu metode canggih pembuahan sel telur yang di ambilkan dari bahan genetik sel apapun di dalam tubuh dan bukan menggunakan sperma. Tehnik ini cukup membantu untuk pasangan yang mempunyai sistem kesehatan reproduksi yang terganggu dan tidak subur yang sangat mendambakan hadirnya buah hati. Penelitian ini awal mulanya melakukan pembuahan pada sel telur tikus dengan menggunakan bahan dari sel-sel tubuh tikus itu sendiri dan menurut istilah medis lebih di kenal dengan somatik dan metode baru ini berhasil membuat sistem kesehatan reproduksi tanpa adanya campur tangan dari sperma.

Kehamilan tanpa sperma
Namun dengan adanya keberhasilan metode dalam sistem kesehatan reproduksi untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan buah hati, metode ini masih memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menjamin kelangsungan hidup embrio-embrio yang terbentuk. Setelah embrio tersebut di pindahkan ke rahim baru akan dapat di ketahui perkembangan selanjutnya. Penemuan ini merupakan salah satu solusi bagi pasangan yang mengalami masalah dengan kualitas sel telur ataupun sel sperma.  Metode ini merupakan salah satu alternatif selain dari metode kloning yang sudah banyak di terapkan akhir-akhir ini.

Menurut sebuah penelitian metode ini lebih unggul dari metode kloning karena secara etika dan teknis jauh lebih baik. Secara teoritis sistem kesehatan reproduksi manusia dapat bereproduksi dari dirinya sendiri, namun jika menggunakan kromosom dari orang yang sama cenderung dapat meningkatkan resiko kelainan genetik pada bayi. Akan tetapi metode ini belum dapat di terapkan karena masih memerlukan pengembangan yang lebih baik lagi agar sistem reproduksi yang di terapkan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lebih sempurna. Jika cara reproduksi tersebut beresiko maka sebaiknya harus di hindari. 

0 comments:

Post a Comment